MANADO — Gubernur Sulut, Yulius Selvanus memberikan angin segar kepada pengurus KONI Sulut baru masa bakti 2025-2029. Ini disampaikan orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai saat membuka Musorprov (Musyawarah Olahraga Provinsi), Selasa (22/4/2025).
Kegiatan berlangsung di sebuah hotel berbintang di jalan Boulevard, Manado itu Brigjen TNI Purn Jerry Waleleng terpilih aklamasi sebagai Ketua KONI Sulut menggantikan Steven Kandouw yang sudah berakhir masa bakti kepemimpinannya.
“Saya mendukung 100 persen kepemimpinan Bapak Jerry Waleleng. Saya ingin olahraga di Sulut jadi prioritas sebagaimana arahan Bapak Presiden Prabowo,” ungkap Gubernur Yulius.
Dukungan gubernur ini dibuktikan dengan telah disiapkannya dana bagi hasil dari 15 kabupaten/kota se Sulut untuk peningkatan prestasi olahraga. “Saya sudah perintahkan Bupati/Wali Kota prioritaskan olahraga. Yang tidak mau, saya tahan dana bagi hasilnya. Jadi Bupati/Wali Kota bertanggung jawab atas cabor-cabor berprestasi di daerahnya,” tegas gubernur.
Penegasan ini disampaikan gubernur di depan KONI Pusat yang diwakili Wakil Ketua Umum Dua, Mayjen TNI (PURN) Soedarmo serta unsur Forkopimda.
Bahkan gubernur menantang pengurus KONI Sulut yang baru untuk bisa masuk 10 besar dalam PON (Pekan Olahraga Nasional) mendatang. Sekadar diketahui, Sulut sempat terpuruk pada PON XIX di Jabar tahun 2016 dengan hanya memperoleh 1 medali emas dan 8 perunggu hingga mengantar Sulut duduk pada posisi ke 31 dari 34 provinsi.
Sulut mulai bangkit pada PON XX di Papua. Atlet Sulut meraih 4 medali emas dan menempati posisi ke-23 dari sebelumnya hanya di posisi 31. Prestasi itu meningkat lagi di PON XXI di Aceh tahun 2024. Sulut sukses mengumpulkan 42 medali emas dan berhasil menempati posisi ke-17 dari 38 provinsi peserta PON yang berlangsung di dua daerah ketika itu.
“Nah, capaian ini saya minta ditingkatkan di era saya gubernur. Kalo perlu di 5 besar yah. Saya serius ini. Saya juga gila olahraga, saya minta tidak main-main,” tegas mantan Wadan Kopasus yang pernah ditugaskan dalam operasi khusus selama 4 tahun di Papua. [anr]
