
BITUNG— Kejaksaan Negeri (Kejari) Bitung menggelar kegiatan diskusi publik dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) tahun 2025 di Kota Bitung, yang berlangsung sukses di Ruang SH. Sarundajang, Selasa (9/12/2025).
Selain diskusi publik, kegiatan tersebut dirangkaikan dengan launching Buku dengan judul “Mengurai Konflik Menuju Pemilu, Pilkada Damai Kota Bitung”, merupakan hasil kolaborasi antara KPU Bitung dan Kejaksaan Negeri Bitung.
Dalam buku tersebut, menceritakan pengalaman Kota Bitung yang sebelumnya berada dalam zona merah kerawanan pemilu, pada akhirnya menjadi daerah yang dinilai paling aman dan kondusif pada penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024.
Kepala Kejaksaan Negeri Bitung, Krisna Pramono SH, yang diwakili oleh Kepala Seksi Intelijen, Justisi Devli Wagiu SH MH, menegaskan bahwa HAKORDIA bukan hanya momentum seremonial, tetapi ruang refleksi bersama untuk memperkuat komitmen pemberantasan korupsi.
Diskusi ini menjadi bagian penting dari upaya memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait perubahan KUHAP yang mulai berlaku pada 1 Januari 2026,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa perubahan KUHAP akan membawa berbagai pembaruan dalam proses peradilan pidana, sehingga seluruh aparatur penegak hukum dan masyarakat perlu mendapatkan informasi yang tepat dan komprehensif.
Pada kegiatan tersebut, Kejari Bitung menghadirkan narasumber dari perwakilan Pengadilan Negeri Bitung, Perwakilan dari Polres Bitung, serta dua aktivis antikorupsi, Berty Lumempouw dan Sunny Rumawung, yang memberikan pandangan kritis terhadap dinamika pemberantasan korupsi dan penegakan hukum di Kota Bitung.
Selain itu, Justisi Wagiu mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi atas terselenggaranya kegiatan ini.
Beliau juga menyampaikan terimakasih kepada para narasumber yang sudah memberikan perspektif hukum maupun analisis situasional mengenai isu-isu terkini di lapangan. Tidak lupa, dukungan dari Pemerintah Kota Bitung, dalam hal ini Wali Kota Hengky Honandar dan Wakil Wali Kota Randito Maringka bersama jajaran, juga menjadi elemen penting dalam memastikan kelancaran kegiatan.
Pada kesempatan yang sama, Wagiu juga mengapresiasi Perumda Air Minum Duasudara yang turut berperan, sehingga diskusi publik dapat terlaksana dengan baik dan membawa manfaat bagi peserta.
Peluncuran buku “Mengurai Konflik Menuju Pemilu, Pilkada Damai Kota Bitung”, ini menjadi simbol penting kolaborasi Kejari Bitung bersama KPU dalam memperkuat literasi politik masyarakat.
Dengan terbitnya buku ini diharapkan dapat menjadi sumber acuan bagi daerah lain dalam mengelola potensi konflik pada Pemilu dan Pilkada mendatang.
Dalam kegiatan tersebut, turut dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bitung, para Camat, Perwakilan Pengadilan, TNI/POLRI, aktivis antikorupsi, tokoh agama dan tokoh masyarakat hingga perwakilan mahasiswa.


