
PERAYAAN HUT ke-54 Pdt. Adolf Katuuk Wenas, M.Teol, berlangsung hangat dan penuh haru pada Rabu (19/11/2025) di Sagerat, Bitung.
Suasana berubah emosional ketika Pdt. Adolf Wenas dan Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th., bersalaman, diapit Pdt. Lucky Rumopa. Momen itu langsung disambut tepuk tangan dan sorak sukacita seluruh undangan yang hadir.
Acara syukuran ini turut dihadiri delapan anggota BPMS GMIM seperti Pdt. Jefry Saisab, Pdt. Richard Mengko, Pdt. Joice Sondakh, Pnt. Reky Montong, Pnt. Yudi Robot, dan Diaken Windy Lukas, mantan Sekum BPMS Pdt. Dr. Hendry Runtuwene, para Ketua BPMW, Pendeta, Penatua, Diaken, serta tokoh GMIM lainnya.
Diaken Danny Kumayas dan Pdt. Lucky Rumopa menegaskan bahwa momen haru tersebut diharapkan tidak berhenti sebagai seremoni ulang tahun, tetapi menjadi pintu menuju kerukunan dan persaudaraan di tubuh BPMS GMIM.
Kumayas menyampaikan harapan agar Pdt. Janny berlapang dada untuk kembali membangun kebersamaan pelayanan bersama Pdt. Adolf Wenas, sesuai arahan Penasihat BPMS melalui Pdt. Piet Tampi dan keputusan BPMS 27 Oktober 2025.
Ia juga berharap Pdt. Janny dapat kembali beraktivitas seperti biasa di Kantor Sinode bersama Pdt. Evert Tangel dan Pdt. Christian Luwuk, mendukung kepemimpinan Pjs Ketua BPMS Pdt. Dr. Adolf K. Wenas. Rumopa menambahkan bahwa setiap keputusan strategis perlu dibicarakan dan ditetapkan secara kelembagaan demi kepentingan pelayanan GMIM yang lebih besar.
Baik Kumayas maupun Rumopa menilai BPMS telah menunjukkan langkah soft landing dalam pengambilan keputusan terkait kepemimpinan, termasuk saat menetapkan kelowongan jabatan Ketua BPMS tanpa mencantumkan istilah pemberhentian, sesuai landasan Tata Gereja GMIM 2021.
Mewakili unsur pemuda dan jemaat, Rojers “Ojeng” Tangkulung bersama Fanny Kawung dan Melki Tambariki menyampaikan apresiasi atas pertemuan simbolis kedua tokoh tersebut. Ia menyebut momen saling berjabat tangan itu merupakan jawaban atas nasihat Pdt. Piet Tampi agar ada rekonsiliasi di antara para pemimpin.
“Torang samua berharap momentum ini jadi titik awal persatuan BPMS untuk menyukseskan SMST ke-38 GMIM 2025, apalagi so dekat dengan masa Adven dan Natal,” ujar Ojeng.
Perayaan ulang tahun yang penuh sukacita ini pun berubah menjadi simbol kuat harapan akan kesatuan, rekonsiliasi, dan pelayanan bersama demi kemajuan GMIM. [*/anr]


