BerandaHeadlinesKemeriahan Ajang Festival Seni Budaya Sangihe Tahun 2025

Kemeriahan Ajang Festival Seni Budaya Sangihe Tahun 2025

‎Pemukulan Tagonggong tanda dimulainya Festival Seni Budaya Sangihe.

Manadoline.com, Sangihe- Festival Seni Budaya Sangihe (FSBS) Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2025 resmi dimulai, Jumat (7/11/2025). Pembukaan kegiatan tersebut dilaksanakan di Jalan Boulevard Tahuna. Menghadirkan perpaduan antara budaya, tradisi, kreativitas, dan semangat kebersamaan masyarakat Kepulauan Sangihe.

‎Kegiatqn dibuka dengan pemukulan tagonggong dari Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari bersama Wakil Bupati Tendris Bulahari, juga sebagai tanda pelepasan peserta karnaval budaya di Rumah Jabatan Bupati. Rombongan kemudian bergerak menuju Boulevard Tahuna dalam parade warna-warni yang menggambarkan kekayaan budaya kepulauan.

‎Maskot burung Seriwang atau burung Niu, satwa endemik Sangihe yang kini terancam punah, menjadi daya tarik tersendiri dalam ajang FSBS Tahun 2025. Merupakan simbol mengajak masyarakat menjaga kekayaan alam dan keanekaragaman hayati daerah.

‎Selanjutnya penampilan dari kelompok seni dari 15 kecamatan menampilkan berbagai pertunjukan khas seperti tari gunde, salo, upase, tateng korang, hingga musik tradisional tunta. Simbol keunikan identitas dan semangat masyarakat Sangihe yang tetap menjaga warisan leluhur.

‎Kreativitas masyarakat dalam ajang fashion daur ulang menambah kesemarakan kegiatan FSBS Tahun 2025. Para desainer lokal menampilkan karya spektakuler yang memadukan unsur budaya dan kepedulian lingkungan bukti bahwa inovasi dapat berjalan beriringan dengan tradisi.

‎Juga Kehadiran para anak-anak sekolah hingga para pelaku UMKM, menjadikan FSBS menarik untuk disaksikan siapa saja. Dari kalangan pejabat hingga masyarakat awam ikut terpesona dengan suguhan di ajang FSBS Tahun 2025. 

‎Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari menyampaikan rasa bangganya dan ucapan syukur, dengan terselenggaranya FSBS di Tahun 2025. Karena akan menjadi wadah pelestarian dan ekspresi budaya masyarakat.

‎“Festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi manifestasi cinta kita terhadap budaya dan jati diri orang Sangihe. Berbagai kegiatan dalam FSBS seperti karnaval budaya, pameran seni dan fotografi, lomba masamper, musik bambu, hadrah, hingga pesta rakyat, tidak hanya menampilkan keindahan seni, melainkan juga memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan sebagai masyarakat kepulauan,” kata Thungari. 

‎“Kita sedang berada di tengah transformasi budaya era digital. Teknologi bukan ancaman, melainkan jembatan untuk memperluas jangkauan dan makna budaya kita. Melalui dokumentasi digital, nilai-nilai luhur leluhur dapat hidup kembali dan menjadi inspirasi bagi industri kreatif, pariwisata, dan pendidikan karakter,” sambungnya. 

‎Panggung seni menurut Bupati bukan hanya tempat pertunjukan, tetapi juga ruang pembelajaran dan ekspresi. Serta meminta para generasi muda agar tetap melestarikan budaya masyarakat Kepulauan Sangihe.

‎ “Saya bangga melihat antusiasme masyarakat, generasi muda, akademisi, tokoh agama, hingga pelaku UMKM yang turut terlibat sejak awal. Jika kita bersatu, budaya Sangihe bukan hanya akan hidup, tapi juga akan menghidupkan kita semua,” tegasnya. 

‎Lanjutnya, Kegiatan FSBS merupakan bukti nyata bahwa budaya dapat menjadi kekuatan pemersatu dan penggerak ekonomi daerah. Melalui festival ini, ekosistem kebudayaan Sangihe diharapkan mampu mendorong kemajuan sektor pariwisata, UMKM, dan industri kreatif, sekaligus menjadi media edukatif bagi masyarakat.

‎“Kita ingin agar seni, adat, dan budaya tidak hanya hidup di panggung festival, tetapi juga memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkas Thungari. 

‎Acara pembukaan FSBS Tahun 2025 juga dihadiri Sekretaris TP-PKK Ny. Agnes Bulahari Walukow, SE, Ketua TP-PKK Kabupaten Ny. Cherry Thungari Soeyoenus, SE, Sekretaris Daerah Melanthon Herry Wolff bersama Ketua Dharma Wanita, unsur Forkopimda, para Asisten Setda, OPD, BUMN-BUMD, serta para tamu undangan lainnya. (Adv)

- Advertisment -