
MANADO-Komisi 4 DPRD Sulut melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dan UPTD, diantaranya RS ODSK, RS Mata, RS Ratumbuisang, Bapelkes, RSUD Menembo-Nembo Bitung.
Tujuan dilaksanakan RDP ini, dijelaskan Ketua Komisi 4 untuk dilakukan koordinasi terkait program serta sub kegiatan anggaran dari Dinas Kesehatan sampai ke UPTD-UPTD yang tertata di KUA PPAS APBD 2026.

Vonny Paat mempertanyakan ke Dinas Kesehatan dan UPTD dari alokasi dana yang diberikan mencerminkan visi dan misi dari Gubernur YSK-Victory yaitu menuju Sulut Maju, Sejahtera dan berkelanjutan.
“Adakah program yang menonjol atau dalam realisasi anggaran ada yang tidak terpakai atau kurang dan nanti ditambahkan tahun 2026. Apakah program dan sub kegiatan penting untuk dilaksanakan kepentingan meralisasi visi/misi YSK-Victory yang belum terakomodir karena anggaran belum cukup,”jelas Paat.
Sementara Anggota Komisi 4 lainnya,Pierre Makisanti dari Fraksi PDI Perjuangan mempertanyakan Pagu anggaran di Dinas Kesehatan Berbandrol 269 Miliar turun dibandingkan tahun 2025 sebesar 2025 sebesar 286 miliar ada penurunan sekira 20 miliar.
“Anggaran sebesar 269 miliar dipergunakan untuk apa,karena urusan kesehatan jangan main-main,”papar Makisanti.Sementara itu Wakil Ketua Komisi 4 Louis Schramm menyebutkan sebagai Ketua Fraksi Gerindra iri dengan RS ODSK yang anggarannya Berbandrol 71 miliar, sementara di Sekretariat DPRD Sulut hanya sebesar 70 miliar.
“Tapi kami paham karena pelayanan kesehatan itu penting. Tapi saya mengingatkan agar penggunaan anggaran di UPTD harus menyentuh masyarakat.Dan saya bangga dengan dinas kesehatan dengan UPTD pendapatan dan pelayanan seimbang,”ujar Schramm.
Louis Schramm mengingatkan juga Bapelkes bukan anak bawang, ia pun meminta Ibu Kadis kesehatan a ada perhatian untuk Bapelkes.
“Ibu kadis kase maso anggaran untuk perbaikan kantor Bapelkes nanti sama-sama kita berjuang , ketika pembahasan anggaran. Saya juga memberikan apresiasi pada Rumah Sakit Mata sudah semakin baik, begitu juga RSUD Manembo-nembo ini harus diikuti RS Noongan,”kata Schramm, sembari menyampaikan postur anggaran Dinas Kesehatan dan UPTD masuk akal dan berimbang.
Sementara Muslima Mongilong berharap agar anggaran di Dinas Kesehatan harus menyentuh masyarakat terutama untuk pemberian kaca mata dan kursi roda.Kadis Kesehatan dr Rima Lolong memberikan penjelasan atas pertanyaan anggota Komisi 4.
Diakui Lolong progam dan sub kegiatan di Dinas Kesehatan sangat menyentuh visi dan misi Gubernur Mayjen TNI (Purna) Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkai yaitu program pencegahan Narkoba dan peningkatan sumberdaya Manusia.
Sedangkan kegiatan sasaran pada masyarakat langsung seperti pembagian kursi roda untuk program kesehatan lansia yang kurang mampu dan disibilitas.
“Membandingkan nggaran 2025-2026 perbedaannya ATK dikurangi dan perjalanan dinas juga dikurangu. Sedangkan program yang penting tapi belum terakomodir terbantukan DAK non fisik,”ucap Lolong. (mom)


