
MANADO — Nama Juvanda Sandinganeng kembali mencuri perhatian dunia olahraga, khususnya bela diri di Sulawesi Utara.
Atlit muda yang dikenal dengan gaya bertarung eksplosif di arena Mixed Martial Arts (MMA) ini kini resmi memperkuat kontingen Sulut pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Kudus 2025, untuk cabang olahraga Sambo.
Juvanda bukanlah nama asing bagi pecinta olahraga bela diri. Prestasinya di MMA dan Taekwondo telah mengantarkannya menjadi salah satu petarung paling disegani di level regional.
Namanya lebih membuming lagi ketika dia sukses mengambil alih sabuk bergilir ASTA (Asosiasi Tarung Tradisi Indonesia) dari tangan atlit tangguh MMA asal Kutai Kartanegara, Kaltim, Amalina Achmad dalam 5 ronde belum lama ini.
Kini, dengan semangat tinggi, Vanda, sapaan akrab perempuan low profile ini siap membawa nama Sulut bersinar di panggung nasional.
“Ini tantangan baru bagi saya. Sambo punya krakter berbeda, tapi banyak teknik yang bisa saya adaptasi dari MMA dan Taekwondo. Saya ingin buktikan bahwa atlet Sulut juga bisa bersaing di level tertinggi,” ujarnya.
Menariknya, persiapan Vanda tidak dilakukan sendirian. Ia berkolaborasi dengan sejumlah pelatih dari dua disiplin — Taekwondo dan Sambo — guna mengasah kemampuan striking dan grappling secara seimbang.
Dukungan penuh juga datang dari komunitas Taekwondo BSG-TC (Bank SulutGo-Taekwondo Club), tempat dia ditempa sejak awal karier bela dirinya.
Pelatih Taekwondo, Sabeum Nim Stenly Pangalila, menilai bahwa keikutsertaan Juvanda di PON menjadi bukti bahwa pembinaan lintas cabang olahraga bisa menghasilkan atlet serba bisa.
Sementara itu, Coach Brave MMA Manado, camp latihan Vanda, yakni Willy Mangune menegaskan bahwa Juvanda merupakan salah satu atlet berbakat yang mampu menggabungkan disiplin ilmu bela diri MMA dan Taekwondo, sehingga memiliki kemampuan teknik yang komplet.
“Vanda adalah petarung yang punya semangat tinggi dan disiplin luar biasa. Dia bukan hanya kuat secara fisik, tapi juga punya mental juara. Saya yakin dia bisa mengharumkan nama Sulawesi Utara di PON Kudus,” ujar Coach Willy Mangune.
Sekadar diketahui, atlet beladiri Sulut resmi dilepas Gubernur Sulut, Yulius Selvanus yang ditandai dengan serahterima pataka dari Gubernur ke Ketua KONI Sulut, Jerry Weleleng.
“Kalian Berangkat membawa Kehormatan Sulawesi Utara, Jaga, Bela, dan Menangkan dengan Harga diri!” pesan Gubernur.
“Semangat yang tinggi dan Pesan Sportivitas perlu terus di jaga, saya Yakin Kalian Berhasil mengharumkan Nama Baik Daerah di tingkat Nasional.” pungkas Ketua KONI Sulut, Jerry Waleleng. [anr]


