
BITUNG— Wali Kota Bitung, Hengky Honandar SE meninjau langsung Pasar Winenet untuk melihat kondisi pasar sekaligus mendengar langsung keluhan pedagang di lapangan, khususnya terkait persoalan genangan air dan banjir yang kerap terjadi saat hujan turun. Pada, Selasa (16/12/2025).
Peninjauan ini dilakukan sebagai respons cepat dan menindaklanjuti terhadap aspirasi para pedang, setelah melakukan pertemuan kemarin, tanggal 15 Desember 2025 dengan ratusan pedagang yang tergabung dalam APPSI dan PAPERA di ruang SH. Sarundajang.
Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota Bitung didampingi Inspektur Henry Ray Suak, Asisten II Michael Toar Sondakh, Direktur Utama Perumda Pasar Ramlan Mangkialo, Direktur Umum Administrasi dan Keuangan Ronny Boham, serta Direktur Operasional Perumda Pasar Vany Kaunang,
Kedatangan Wali Kota Hengky Honandar bersama rombongan, langsung mendapat apresiasi dan respon positif dari pedagang maupun pembeli yang ramai di pasar tersebut.
Disela-sela kunjungan, Wali Kota Hengky Honandar menekankan bahwa kehadiran di Pasar Winenet merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Bitung untuk hadir langsung di tengah masyarakat dan memahami persoalan yang dihadapi para pedagang.
Menurutnya, kebijakan yang diambil pemerintah harus didasarkan pada kondisi riil di lapangan, bukan hanya laporan di atas meja.
Kami ingin melihat langsung kondisi dan mendengarkan apa yang menjadi keluhan pedagang, terutama persoalan banjir yang selama ini terjadi di area pasar ikan. Pemerintah harus hadir dan mengetahui kondisi sebenarnya agar solusi yang diambil tepat sasaran,” ungkap Hengky Honandar saat berdialog dengan pedagang.
Dalam dialog bersama pedagang, Wali Kota menyampaikan kebijakan strategis Pemerintah Kota Bitung berupa pengurangan biaya sewa lapak pasar sebagai bentuk keberpihakan kepada pedagang kecil yang selama ini menghadapi beban operasional cukup tinggi.
Pemerintah memutuskan untuk mengurangi biaya sewa lapak kepada seluruh pedagang pasar yang ada di Kota Bitung sebesar 50 persen,” kata Hengky Honandar di hadapan para pedagang Pasar Winenet.
Ia juga menambahkan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk meringankan beban ekonomi pedagang, terutama di tengah kondisi pasar yang belum sepenuhnya ideal akibat persoalan infrastruktur.
Selain itu, Wali Kota juga merinci besaran pengurangan yang diberikan. Kalau sebelumnya sewa lapak Rp50.000, sekarang dikurangi 50 persen menjadi Rp25.000 per lapak,” tegasnya.
Kebijakan pengurangan sewa lapak tersebut disambut positif oleh para pedagang pasar Winenet. Selama ini, pedagang mengeluhkan tingginya biaya operasional, terlebih dengan kondisi pasar yang sering tergenang air saat hujan.
Para pedagang berharap perhatian pemerintah tidak berhenti pada kebijakan keringanan biaya. Selain itu, pedagang juga meminta agar pasar direnovasi karena kondisinya dinilai sudah tidak layak lagi, dan diikuti dengan solusi permanen terhadap persoalan banjir di area pasar.
Dalam kesempatan tersebut, Salah satu pedagang Pasar Winenet, Man Hunta, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat yang diambil Wali Kota Bitung.
Beliau menilai respons pemerintah kota sangat nyata dan berpihak kepada pedagang kecil. Kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil Wali Kota Bitung. Setelah pertemuan kemarin, di Ruang SH Sarundajang, Pak Wali Kota langsung turun ke lapangan dan melihat sendiri keluhan pedagang,” ungkapnya.
Peninjauan ini menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bitung dalam membangun komunikasi dua arah dengan masyarakat, serta memastikan setiap aspirasi yang disampaikan dapat ditindaklanjuti melalui kebijakan konkret yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat.


