BerandaHeadlinesDibantu Polairud & Basarnas , PT. SPI & Keluarga Korban Terus Lakukan...

Dibantu Polairud & Basarnas , PT. SPI & Keluarga Korban Terus Lakukan Pencarian Terhadap Makasombo Dame.

Manado,,- Manajemen PT. Samudera Pasifik Indonesia (SPI) menunjukkan kepedulian dan keprihatinan atas
Insiden hilangnya salah satu penumpang KM Barcelona IIIA, Makasombo Dame Mare (39), warga Karatung I, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada Minggu (14/12/2025).

Korban dikabarkan hilang dalam pelayaran dari pelabuhan Lirung Talaud menuju Pelabuhan Manado, diseputaran jalur pelayaran Talise, Gangga hingga Wori.

Direktur Utama PT SPI, Alvaro Walewangko, menegaskan bahwa pihak perusahaan akan melakukan segala upaya untuk membantu proses pencarian korban serta memfasilitasi keluarga yang terdampak.

“Sejak hari pertama kejadian, kami langsung mengambil inisiatif melakukan pencarian, meskipun ada prosedur yang harus diikuti. Namun dari pihak perusahaan, kami berupaya semaksimal mungkin memfasilitasi pencarian,” ujar Alvaro saat ditemui usai bertemu keluarga korban, Selasa (16/12/2025) pagi.

Menurutnya, hingga memasuki hari ketiga, upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, antara lain Polairud, Tim SAR, relawan, serta keluarga korban.

“Hari ini memasuki hari ketiga. Kami tetap berkoordinasi dengan Basarnas, Polair, Polda, dan Polresta agar proses pencarian dapat berjalan lebih efektif,” tuturnya.

Alvaro menjelaskan bahwa pencarian pada hari ini difokuskan di titik terakhir korban dilaporkan terlihat berada di atas kapal.

“Laporan terakhir kepada nahkoda pukul 10.30 WITA menyebutkan korban masih terlihat sekitar pukul 07.00 WITA dan dilaporkan hilang di perairan Wori, Tanjung Piso, hingga perairan Pulau Gangga,” ungkapnya.

Sementara itu, Alvaro juga meluruskan informasi yang sempat beredar di sejumlah media yang menyebutkan bahwa korban masih berstatus sebagai anak buah kapal (ABK) KM Barcelona IIIA.

“Sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, seluruh ABK harus disijil. Korban saat menumpang KM Barcelona IIIA dengan rute Lirung–Manado tercatat sebagai penumpang dan terdaftar dalam manifest,” jelasnya.
Ia membenarkan bahwa korban yang akrab disapa “Opo” memang pernah bekerja sebagai ABK di KM Barcelona, namun sudah tidak lagi.
“Memang dulunya pernah menjadi ABK. Namun karena persyaratan dokumen tidak lengkap, sejak Oktober 2025 yang bersangkutan sudah tidak terdaftar sebagai ABK,” terangnya.

Menutup keterangannya, Alvaro mewakili keluarga besar KM Barcelona Group menyampaikan rasa duka dan kepedulian yang mendalam kepada keluarga korban terlebih ibunda korban, Julce Genos dan istrinya Anita Stefani Mongan yang turut serta dalam Pencarian hari ketiga.

“Kami sangat prihatin dan turut merasakan kehilangan yang dialami keluarga korban. Perusahaan akan terus berupaya maksimal dalam proses pencarian,” pungkasnya.

- Advertisment -