Himne Guru ciptaan Sartono adalah ekspresi pujian terhadap kemuliaan profesi dan jasa guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tanpa guru, sebuah bangsa akan berjalan dalam kegulitaan peradaban.
Di balik kesyahduan himne tersebut terbersit pula harapan, agar guru senantiasa meningkatkan kompetensinya, baik secara profesional, pedagogis, sosial, maupun personalitas. Harapan ini lebih terbersit ketika dalam realita keseharian ternyata ada sejumlah oknum yang sikap dan perilakunya kurang sesuai dengan citra dan jatidiri guru sebagai panutan masyarakat.
Di kutub lain, pada setiap momen peringatan Hari Guru Nasional (HGN), komunitas guru selalu menitipkan harapan seputar apresiasi pemerintah dan masyarakat terhadap profesi guru. Begitulah yang terjadi pada momen peringatan HGN tahun ini.
Pagi tadi, seusai mengikuti upacara bendera untuk peringatan HGN, sejumlah guru di SMA Negeri 1 Bitung mengungkapkan harapannya. Sebut misalnya Betsi Marlin Suoth, SPd MPd, Wakasek Urusan Sarana Prasarana.
Melalui media ini, Ma’am Betsi, begitu sapaan akrabnya, berharap, agar mulai tahun depan pemerintah membayarkan tunjangan profesi guru pada setiap bulan. Maklum, kata guru mata pelajaran (mapel) Kimia ini, guru memiliki kebutuhan keluarga yang tidak bisa ditunda, apalagi terkait dengan perkuliahan anak.
Harapan senada juga diungkap oleh Zusye Bogar SPd MPd. Wakasek Urusan Kurikulum ini berujar, harapan rekan seprofesinya itu wajar-wajar saja. Sebab, kata guru mapel Kimia ini, tunjangan profesi guru di lingkungan Kementerian Agama sudah lama dibayarkan pada setiap bulan.
Ada lagi harapan yang menyasar ke soal peningkatan kesejahteraan dan perlindungan hukum. Harapan ini membersit dari Novianti Mien Lala SPd MLing, guru mapel Fisika. Sang Duta Teknologi Kemdikdasmen RI ini berharap, ke depan pemerintah lebih meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum untuk guru, sehingga guru yang berniat mendidik siswa tidak dipidanakan.
Harapan lainnya menyentuh ke soal peningkatan kompetensi guru. Pemerintah diharapkan lebih meningkatkan kompetensi guru melalui program-program yang kreatif dan inovatif, ujar Brayn Albert Diazs SPd, guru mapel bahasa Indonesia, diaminkan oleh rekannya, Helman Hardy Mamesah, STh, guru mapel pendidikan agama Kristen.
Higor Tri Saputra SPd berujar, semua harapan itu sah saja. Semoga harapan kita terwujud, tandas guru mapel Matematika ini di sela kesibukannya mengelola serangkaian acara peringatan HGN di SMA Negeri 1 Bitung.
Penulis: Albert P. Nalang



