
BITUNG— Sebanyak 56 pasangan, terdiri dari 52 pasangan Nasrani dan 4 pasangan muslim di kota Bitung kini bernafas lega lantaran hubungannya kini mendapatkan legalitas. Pemerintah kota Bitung berhasil menggelar pernikahan massal di Ruang SH. Sarundajang, pada Rabu (8/10/2025).
Nikah massal ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT Ke-35 kota Bitung, dengan mengusung tema inklusif dan pemberdayaan masyarakat.
Menariknya, dalam momen ini Wali Kota Bitung, Hengky Honandar, SE, didampingi Asisten I Forsman Dandel turun tangan langsung memimpin pencatatan sipil dan menyerahkan akta nikah kepada para pasangan, menandai momen bersejarah yang penuh haru dan sukacita.
“Ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjamin hak-hak dasar warga,” ujar Hengky Honandar.
Dalam pantauan media ini, antusiasme masyarakat terlihat jelas. Ratusan warga memadati lokasi untuk menyaksikan prosesi pernikahan yang berlangsung khidmat dan penuh makna.
Program ini mendapat apresiasi luar biasa, karena memberikan solusi bagi pasangan yang selama ini belum memiliki status pernikahan resmi.
Wali Kota juga menegaskan bahwa kawin massal ini sangat membantu pasangan yang belum menikah secara hukum. ” Dengan pernikahan ini, mereka kini memiliki dokumen sah yang diakui negara. Ini juga memiliki dampak positif bagi anak-anak mereka,” jelasnya.
Honandar juga menambahkan, anak-anak dari pasangan yang telah menikah massal kini lebih mudah untuk memperoleh akte kelahiran, yang menjadi syarat utama untuk mengakses pendidikan formal, layanan kesehatan, dan berbagai program perlindungan sosial.
Ketika status orang tua sudah sah, maka hak anak untuk mendapatkan dokumen kependudukan seperti akta kelahiran menjadi lebih terjamin. Ini sangat penting untuk masa depan mereka, terutama dalam proses pendaftaran sekolah,” tambah Wali Kota Hengky Honandar.
Selain itu, kegiatan ini menjadi simbol bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang membangun fondasi keluarga yang kuat dan legalitas yang melindungi generasi penerus bangsa, khususnya kota Bitung.
Kami berharap program ini dapat terus dilaksanakan secara berkala demi mewujudkan masyarakat yang inklusif, tertib administrasi, dan sejahtera,” pungkasnya. (f*k)


