Tim Pemprov Sulut Jemput Tiga Anak yang Diterlantarkan Ibu Kandung, Si Bungsu Rujuk ke RS


MANADO– Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey langsung bergerak cepat menginstruksikan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pemerintah Provinsi (Pemprov) terkait seorang Ibu yang menelantarkan ketiga anaknya VRP (13), ZAT (6), dan ASP (1), belum lama ini.

Tim DP3A Pemprov Sulut saat menjemput ketiga anak. VRP dan ZAT langsung dibawa ke Shelter P2TP2A sedangkan ASP dirujuk ke RS Wolter Monginsidi karena mengalami sakit demam. Nampak kondisi rumah dan perawatan si bungsu, Jumat (1/3/2019) (foto:Ist)

Hati anak mana yang tidak sakit hati dan merasa sendirian dikala orangtua kandung meninggalkan tanpa kabar, pasti untuk makan pun berkekurangan. Bisa dikatakan ketiga anak warga Tuminting Manado ini mengalami hal serupa. Alhasil, kisah VRP, ZAT dan ASP sempat viral di media sosial akhir-akhir ini.

Tak pelak, Gubernur Olly melalui tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sulut langsung ke rumah untuk penanganan lebih lanjut, Jumat (1/3/2019).

Ketiga anak langsung dijemput dan di beri perawatan. VRP dan ZAT langsung dibawa ke Shelter P2TP2A sedangkan ASP dirujuk ke rumah sakit (RS) Wolter Monginsidi karena mengalami sakit demam.

Sementara itu, Kepala Dinas DP3A Pemprov Mieke Pangkong melalui Kepala Seksi Penanganan Perempuan Korban Kekerasan Meiga Sondakh mengatakan ASP kini telah dirawat di rumah sakit dan ditemani kerabat ibunya. Hasil pemeriksaan dokter, kondisi kesehatan ASP normal, hanya kekurangan asupan makanan.

Untuk mencari keberadaan ibu ketiga anak, pihak Dinas DP3A Pemprov Sulut telah berkoordinasi dengan pihak keamanan. “Kami melapor ke Polres Manado, untuk mencari Ibu ketiganya,” ujarnya.

Diketahui VRP, ZAT dan ASP merupakan anak Novinta Pontoh warga Kelurahan Tuminting, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.

Ketiga anak tersebut ditinggal ibunya di rumah. Sang Kakak, VRP harus mengurus kedua adiknya sendirian. Apalagi adiknya yang bungsu ASP, dalam kondisi sakit.

VRP mengungkapkan ibunya keluar rumah untuk bekerja minggu lalu dan sampai saat ini tidak kembali. Dia harus mengurusi kedua adiknya sendirian.

“Ibu pamit dengan alasan pergi kerja. Tapi sampai sekarang tidak pulang ke rumah. Saya ambil uang tabungan saya dengan jumlah Rp 44 ribu. Saya beli beras dan masak nasi di kompor gas,” tambahnya.

VRP masih duduk di Sekolah Dasar (SD) mengaku terpaksa harus berhenti sekolah karena harus mengurus adik-adiknya yang masih kecil.

(srikandi)