Setara Institute dan UKP-PIP: Manado Kota Paling Toleran di Indonesia!

Kluster kota-kota IKT 2017 oleh Setara Institute. (viva.co.id)

 

MANADO – Masyarakat Kota Manado patut berbangga. Wanti-wanti yang selalu didengungkan GS Vicky Lumentut dan Mor Bastiaan (GSVL-MOR) sebagai Wali Kota dan Wawali Manado di setiap kesempatan untuk terus menjaga kerukunan hidup, baku baku bae dan baku baku sayang akhirnya mulai diakui secara nasional.

Setara Institute dan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) mengeluarkan laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2017, kalau Manado adalah Kota Paling Toleran.

Peluncuran ini sekaligus memperingati Hari Toleransi Nasional yang jatuh pada Kamis, 16 November 2017 belum lama ini.

Sedikitnya terdapat 94 kota di Indonesia yang dikaji dengan melakukan pengindeksan dari hal isu promosi dan praktik toleransi. Pengukuran yang dilakukan Setara Institute ini menggunakan paradigma negative rights sesuai dengan karakter kebebasan sipil politik yang diukur secara negatif.

Kota Manado memperoleh skor tertinggi, 5,90 dibanding 10 daerah lainnya. Kemudian disusul Pematang Siantar dengan skor 5,90, Salatiga skor 5,90, Singkawang skor 5,90, Tual skor 5,90.

Untuk skor 5,80, Kotamobagu rangking kedua setelah Kota Binjai dengan skor 5,80. Disusul Kota Palu skor 5,80, Tebing Tinggi skor 5,80 dan Surakarta dengan skor 5,70.

Penilaian diam-diam dilakukan Setara Institute dan UKP-PIP spontan membuat kaget Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut.

“Terus terang, mendapat kabar Kota Manado ditetapkan sebagai kota paling toleran di Indonesia, saya kaget. Karena selama ini tidak ada informasi kepada kami bahwa kota ini sedang dinilai. Tetapi, jika informasi ini benar, kita patut bersyukur, karena kita mampu menjaga keharmonisan dan kerukunan diantara seluruh warga Kota Manado yang berbeda suku, agama dan ras,” ujar GSVL.

Menurut GSVL, kerukunan dan sikap hidup penuh toleransi di Kota Manado sudah ada sejak dulu. “Ketika saya jadi pemimpin di kota ini, saya terus menjaga, memelihara dan merawat nilai-nilai kerukunan itu,” ujarnya.

Dirinya berharap, dengan adanya penetapan Kota Manado sebagai kota paling Toleran di Indonesia, semangat untuk terus menjaga sikap hidup toleran ditengah masyarakat kota Manado yang majemuk dan heterogen ini semakin kuat.

“Rumah besar kita di Kota Manado ini harus terus kita jaga dan pelihara bersama, wadah Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama atau BKSAUA dan didukung Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB Kota Manado itu juga sangat penting,” pungkas GSVL.

Dalam melakukan penilaian Kota Paling Toleran ini, Setara Institute dan UKP-PIP menggunakan penilaian lain melalui variabel, regulasi pemerintah atau rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan peraturan daerah.

Variabel lain meliputi tindakan pemerintah sebagai respons peristiwa, regulasi sosial, dan demografi agama. Tujuan Setara Institute dan UKP-PIP pengindeksan ini antara lain untuk mempromosikan kota-kota yang dianggap berhasil membangun dan mengembangkan toleransi di wilayahnya masing-masing.

Selain itu, untuk memicu kota-kota lain untuk turut bergegas mengikuti, membangun dan mengembangkan toleransi wilayahnya.

“Jadi di sini kami ingin mempromosikan kota yang dianggap berhasil memperjuangkan toleransinya yang kami nilai dari November 2016 hingga Oktober 2017. Ini bisa memicu kota-kota lain untuk mengikuti perencanaan praktik toleransi,” ujar Halili Hasan, peneliti Setara Institute saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat. ***

Penulis: antoreppy