Sanitary Landfill jadi Penilaian, Ini Jawaban GSVL Soal Adipura Kepada Tim Kementerian LH

Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut meninjau kondisi TPA Sumompo
Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut meninjau kondisi TPA Sumompo

MANADO – Perang terhadap persoalan sampah dilakukan Pemkot Manado dengan terobosan membangun Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di 11 kecamatan dan memberikan bantuan motor sampah kepada 504 lingkungan se Kota Manado bukan lagi menjadi pemicu agar Kota Manado terus meraih piala Adipura.

Tujuh kali berturut-berturut mendapat Adipura, masing-masing dua kali penghargaan untuk kategori Kota Besar  dan 5 kali kategori Adipura untuk Kota Sedang bukan dirasa puas oleh Pemkot Manado.

Justru penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup dirasa kurang connect dengan kondisi Kota Manado jika yang menjadi syarat menerima Adipura hanya dilakukan penilaian terhadap kondisi TPA.

Saat ini suatu daerah mendapat penghargaan Adipura tidak dinilai secara umum tapi hanya menggunakan system Sanitary Landfill (Buang Lalu Ditimbun) TPA menjadi syarat utama.

Sementara Kota Manado secara umum diakui bersih, hanya kendala kondisi TPA di Sumompo yang saat ini sudah tidak bisa menampung lagi karena sudah over capacity bahkan sudah membukit.

Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut didampingi Kadis PUPR, Bartje Assa, Kaban Bapelitbang, Linny Tambayong dan Kabag Humas, Steven Runtuwene saat berada di TPA Sumompo

Kondisi itu diakui Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut (GSVL) akibat bencana banjir terjadi 2014 lalu. TPA Sumompo menjadi tempat untuk membuang puing-puing atau sampah banjir sehingga tidak lagi lembah tetapi sudah menjadi bukit dan tidak layak lagi. (baca: http://web9.manadoline.com/seriusi-persoalan-sampah-ini-yang-dilakukan-wali-kota-gsvl/)

“Jadi jika syarat utama daerah meraih Adipura dengan penilaian Sanitary Landfill, Kota Manado tidak akan pernah mendapat penghargaan di bidang kebersihan itu,” kata GSVL.

Suami tercinta Rektor UNIMA, Prof Paula Runtuwene ini mengakui, belum lama ini dia dihubungi salah satu tim penilai dari Kementerian LH. Mereka merangsang Kota Manado untuk berkompetisi kembali di bidang kebersihan agar meraih penghargaan Adipura lagi.

“Mereka dari Kementerian akui, sudah kesekian kali datang, Kota Manado tetap bersih. Saya jawab, kalau syarat utama penilaiannya hanya TPA, biar saja. Meskipun secara umum kota kita bersih, namun jika TPA kita masih seperti ini tidak lagi sanitary landfill, sampai kapanpun kita tidak akan mendapat Adipura,” kata GSVL.

Solusi lain mengatasi persoalan sampah ini menurut GSVL, Pemprov Sulut akan membangun TPA Regional di wilayah Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Nantinya, sampah yang masuk ke daerah situ dari Manado, Bitung, Tomohon dan Minahasa.

“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Manado berterima kasih kepada Pak Gubernur yang akan membangun TPA Regional. Yang terpenting, Kota Manado bersih dan nyaman, karena bersih itu pasti warganya akan sehat,” pungkas GSVL. (antoreppy)