MINSEL– Bupati Minahasa Selatan Christiani Eugenia Paruntu (CEP) mengatakan produk Cap Tikus berdampak perekonomian dan kesejahteraan hidup para petani.
Hal tersebut dikatakan Bupati CEP saat Launching Produk Cap Tikus Berlabel Resmi “Cap Tikus 1978” di Aula Waleta Kantor Bupati Minsel, Senin (7/1/2019) malam.
“Saya pribadi juga Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat Minsel dapat mengolah dan mengembangkan Cap Tikus. Berbangga juga karena kekayaan sumber daya alam yang indah dan salah satu bentuk dan kebudayaan masayraakt tercermin dalam bentuk produk ini,”ujar CEP saat sambutan launching tersebut.
Selain itu, Ia mengakui Cap Tikus merupakan warisan budaya turun menurun di beberapa Wilayah yaitu Kecamatan Motoling, Tareran dan Amurang Timur.
Respon masyarakat sangat luar biasa. Berjalan dalam waktu singkat produk ini sudah dikenal di Amerika, Bangkok, juga Cina dan juga akan dipasarkan,”terang CEP.
Dengan luas area 2200 hektar, populasi 600 pohon perhetar atau 1 juta lebih pohon. Ini mampu menghasilkan 600.000 liter per bulan,”lanjut CEP.
CEP menambahkan disisi lain, berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi komoditi pasar tentu dengan perijinan pemasaran baik tingkat tingkat lokal maupun internasional.
Diketahui, produk Cap Tikus Berlabel Resmi “Cap Tikus 1978” pertama kali dipasarkan di Bandara Sam Ratulangi Manado dengan kadar alkohol 45 persen dijual Rp 80 ribu per botol. Usai dilaunching Bupati CEP kedepan akan dipasarkan di daerah Sulawesi Utara (Sulut).
Khusus di Minsel, akan membuka tempat Usaha Kecil dan Menengah (UKM) khusus menjual produk Cap Tikus ini. “Sehari bisa saja minimal 300 botol. Ini sangat luar biasa, apalagi lara petani bisa menyekolakan anak-anak hingga bisa berhasil melalui mata pencaharian Cap Tikus,”pungkasnya.
Turut hadir launching Cap Tikus Ketua DPRD Minsel Jenny Johana Tumbuan.SE, unsur Forkopimda, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulut Nicho Lieke, Tokoh Agama dan masyarakat, para petani Cap Tikus Minsel.
(srikandi)
