Program Magang ke Jepang Dibuktikan Gubernur OD, Kesempatan Terbuka Lebar

TERIMA TUNJANGAN 15 JUTA SETIAP BULAN

Sejak April 2015 hingga 31 Maret 2021 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dibawah kepemimpinan Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, membuka peluang magang kerja ke Jepang.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey didampingi Sekprov Edwin Silangen, Ketua DPRD Provinsi Andrey Angouw, Kepala Dinas Pendidikan Gammy Kawatu bersama para siswa magang asal Sulut di Jepang

Dimana, Kesempatan tersebut sejak pemerintah Indonesia melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI kerjasama dengan Pemprov Sulut. Program magang di Jepang ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pemuda Indonesia di bidang industri, keterampilan kerja, menambah wawasan ilmu pengetahuan dan meningkatkan etos kerja.

Peluang dimanfaatkan sebaik-baiknya para muda mudi Sulut yang sedang mengikuti program magang di Jepang.

Para siswa magang asal Sulut di Jepang dengan serius mendengarkan arahan dan masukan serta didikan dari Gubernur Olly Dondokambey

Hal itu terungkap saat Gubernur Sulut Olly Dondokambey, didampingi rombongan bertemu dengan peserta magang dalam jamuan malam di Osaka Jepang, Minggu (26/3/2017) di sela kunjungan kerja ke negara matahari terbit itu.

Dalam jamuan malam itu, peserta magang menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Olly dan rombongan yang dinilai serius untuk mengembangkan program ini.

Marco Mailoor, salah satu peserta magang asal Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengatakan program magang membawanya ke Jepang tidak lepas dari peranan Gubernur Sulut dan Meidy Lensun yang memprakarsai program tersebut hingga dapat dilaksanakan di tempat tinggalnya.

Kebersamaan Gubernur Olly Dondokambey didampingi rombongan diantaranya Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Edwin Silangen, anggota DPRD Sulut Rocky wowor, Kepala Dinas Pendidikan Gemmy Kawatu dan Pembina Gambatte (Gabungan Alumni Jepang Berusaha Amat Tekun Taat dan Enerjik) Meidy Lensun mengabadikan dengan foto bersama

Menurut Marco pengalaman menjadi kenshusei (siswa magang) membuat dirinya dan peserta magang lainnya bisa mendapatkan ilmu, etos kerja, dan disiplin kerja yang baik.

Menanggapi itu, Gubernur Olly mengatakan pengembangan kerja sama antara IM Jepang dan Sulut akan lebih difokuskan.

“Kami berencana akan membuka lowongan kerja magang sebanyak mungkin. Nantinya para calon peserta magang itu akan dididik oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) agar mereka benar-benar siap mengikuti perekrutan,”terang Olly.

Diketahui, khusus bagi putra putri Sulut lulusan SMA sederajat usia 19-26 yang berminat mengikuti magang di Jepang, setelah mendaftar, mereka kemudian mengikuti tahapan proses seleksi.

Selanjutnya mengikuti pelatihan bahasa dan keterampilan kerja dibutuhkan seperti mekanik, ahli elektronik, las listrik, bangunan, perkayuan, pabrik makanan dan lainnya.

Adapun sejumlah persyaratan lainnya harus dipenuhi. yaitu sehat jasmani dan rohani, tidak bertindik atau bertato, berkacamata serta buta warna. Calon peserta juga harus mengikuti beberapa tes dasar seperti berhitung, fisik ringan, kesehatan dan wawancara.

Siswa-siswa magang serius dengarkan arahan dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey

Selain itu ada sejumlah dokumen persyaratan administrasi harus melengkapi fotokopi KTP, ijazah terakhir, kartu keluarga, SKCK, Kartu Kuning dari Disnaker dan pas foto terbaru.

Setelah lolos proses administrasi, lalu akan diberikan pembekalan tahap awal atau pra magang selama dua bulan di Sulut.

Usai pra magang, calon peserta mengikuti cevest yang berlangsung selama dua bulan juga. Jika dinyatakan lolos, maka calon peserta akan di berangkatkan ke Jepang. Selama di Jepang mereka akan mengikuti pendidikan selama satu bulan sebelum bekerja dan setelah itu langsung mengikuti program magang selama tiga tahun.

Sebagai kompensasi menjadi peserta magang cukup menggiurkan. Setiap peserta magang akan mendapatkan tunjangan sebesar 15 juta setiap bulan dan mendapatkan modal kerja setelah menyelesaikan program.

Direncanakan Gubernur Olly juga akan mengadakan pertemuan dengan Presiden IM Japan Mr Yanagishawa untuk membahas program Magang tersebut.

(ADVETORIAL/BIRO PROTOKOL KERJASAMA KOMUNIKASI PUBLIK PEMPROV SULUT)