Perayaan HUT ke-53, Momentum Rawung Kampanye Selamatkan Yaki

(Duta Yaki, Ny. Khouni Lomban Rawung mengkampanyekan selamatkan Yaki)
(Duta Yaki, Ny. Khouni Lomban Rawung mengkampanyekan selamatkan Yaki)

 

BITUNG – Populasi Yaki yang kian memprihatinkan, bahkan terancam punah di Sulawesi Utara, rupanya mendapat perhatian Ny. Khouni Lomban Rawung. “Selain karena habitatnya yang terus menyempit, perburuan untuk dijadikan peliharaan atau dimakan adalah penyebab menurunnya jumlah Yaki di Sulawesi Utara,” ungkap Rawung.

Lebih jauh dikemukakannya, kondisi populasi Yaki di Sulawesi saat ini sangat memprihatinkan, saat ini diperkirakan jumlahnya hanya tinggal 2-ribuan saja dan terus menurun. Menurut data dari IUCN, Yaki kini sudah masuk dalam kategori “Critically Endangered” atau Terancam Punah. “Marilah segenap masyarakat Kota Bitung bahkan warga Sulawesi Utara untuk lebih peduli lagi terhadap kelangsungan hidup dan kelestarian monyet hitam endemik Sulawesi (macaca nigra) atau yang kita kenal sebagai Yaki atau Wolai,” ungkap Rawung saat merayakan hari ulang tahunnya ke-53.

Menurutnya, Yaki sangat penting untuk menjaga hutan kita, juga sebagai spesies kunci dalam konservasi alam, hutan Tangkoko merupakan base aman terakhir untuk Yaki hidup dan berkembang secara alami. “Maka sebagai duta Yaki mengajak kita semua untuk mendukung gerakan Selamatkan Yaki, Yaki bukan peliharaan, Yaki bukan makanan, kita jaga semua untuk anak cucu kita,” tegas Rawung sembari mengajak para netizen untuk bergabung dalam group facebook “Bitung Yaki Ambassador – Torang Bangga Jadi Duta Yaki” sebagai wadah untuk bertukar pikiran serta membahas program dan kegiatan dalam menjaga serta melestarikan Yaki.(hry)