MANADO – Olahraga sepakbola yang belakangan ini terus bergeliat di Kota Manado ternyata kebanyakan hanya dari produk pemerintah, seperti Liga Pelajar U-16, Liga Sepakbola Pelajar (LSP) U-14 hingga Liga Pelajar Manado U-12, dan akan menyusul LSP U-9 yang saat ini persiapannya sementara digodok Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Manado.
Sejumlah perkumpulan sepakbola di Kota Manado pun akhirnya melayangkan protes keberadaan pengurus Asosiasi Kota Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askot PSSI) Manado.
Askot PSSI Manado yang sebenarnya menjadi wadah pesepakbolaan di justru tak ada peran. “Kemana mereka sekarang. Hanya diam. Sebaliknya pemerintah saat ini yang getol melakukan pembinaan sepakbola dengan menggelar sejumlah iven,” tegas Pembina PS Panther, Bahu, Jefrry Talumepa.
Pemerhati sepakbola lainnya pun salut kepedulian Pemkot Manado melalui Dispora yang berniat membangkitkan kembali sepak bola Manado. “Kalaupun Askot PSSI Manado pernah menggelar kegiatan sepakbola, itupun hanya nebeng dari program Dispora Manado. Anggaran dari Dispora, kemudian bawa-bawa Askot,’’ sindir Talumepa.
Ketua Umum Persmania, Moning Mamengku punya pemikiran yang sama. Dirinya menilai kepengurusan Askot PSSI Manado kini mati suri. Tidak ada niat dan kemauan untuk membangkitkan kembali kejayaan sepakbola Manado.
“Saya melihat Askot PSSI Manado tidak peduli lagi dengan sepakbola padahal itu tugas utama mereka. Bubarkan saja kalau pengurusannya tidak lagi bermanfaat memberikan sumbangsih sepekbola di Manado,” tegas Moning ketua organisasi sporter Bola Mania Manado ini.
Akan halnya pernyataan Ketua Departemen Media Pers Mania Manado, Octav Lasut. Dia sangat menyayangkan jika saat ini Askot PSSI Manado vakum.
Jika kondisi Askot PSSI Manado begini terus, kejayaan sepak bola Kota Manado pun tidak akan seperti dulu kala.
“Bubarkan saja Askot PSSI Manado. Jangan hanya nama, tapi kepedulian di lapangan tidak nyata. Kami minta Asprov PSSI Provinsi Sulut meninjau kembali keberadaan Askot PSSI Manado,” pungkas Octav. (antoreppy)
