RATAHAN — Terkait tapal batas Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dan Minahasa, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Mitra Vocke Ompi angkat bicara. Dirinya menyesalkan sikap Pemkab Minahasa yang mengirimkan surat lewat Camat Langowan Barat ke Pemerintah Mitra, terkait pemberhentian pembangunan resting area (area peristirahatan), padahal tanah tempat pembangunan resting area tersebut berada di wilayah Mitra.
“Saya atas nama rakyat Mitra menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten Minahasa atas tindakan tersebut karena terlalu tendensius,” ungkap Ompi.
Dirinya menuturkan perkembangan Kabupaten Mitra yang sudah jelas banyak perkembangan seolah tidak mau diakui oleh “nenek” dari Kabupaten Mitra tersebut.
“Mitra merupakan cucu dari Minahasa, dan sudah banyak perkembangan dari segi pembangunan, seolah tidak mau diakui Minahasa dengan mengklaim tempat yang akan dibangun resting area tersebut adalah milik Mitra. Padahal sudah ada aturan yang mengakui lahan tersebut,” tuturnya.
Ditambahkannya, jika resting area nanti sudah selesai dibangun itu juga akan dipakai sebagai tempat umum baik Mitra dan Minahasa.
“Jadi jangan lebih memperkeruh persoalan ini karena tempat tersebut juga untuk kepentingan umum sebagai tempat beristrahat,” tandas Ompi. (fensen
