Olly Diundang Jokowi Ikut Ratas, KEK Bitung Dikebut

Presiden RI Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Kementerian terkait di Istana Negara, Selasa (14/2) (foto:Ist)
Presiden RI Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Kementerian terkait di Istana Negara, Selasa (14/2) (foto:Ist)
Presiden RI Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan mengundang langsung Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Kementerian terkait di Istana Negara, Selasa (14/2) (foto:Ist)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo melakukan rapat terbatas (ratas) dengan topik evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas untuk Sulawesi Utara (Sulut) yang dihadiri Gubernur Olly Dondokambey.

Sebagaimana diketahui, Sulut merupakan Provinsi terluar di wilayah utara Indonesia yang langsung berbatasan dengan wilayah negara-negara tetangga. Oleh karena itu, dalam ratas yang digelar pada Selasa, 14 Februari 2017, di Kantor Presiden, Jakarta, Presiden Joko Widodo memberikan instruksi kepada jajarannya untuk mengembangkan provinsi perbatasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, disebutkan bahwa salah satu yang disinggung Presiden dalam ratas ialah pembangunan Pelabuhan Bitung yang diyakini dapat menjadi faktor pendukung untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Saya minta pembangunan pelabuhan Bitung, yang saat ini dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bisa dipercepat sehingga Bitung bisa segera menjadi pelabuhan hub sekaligus pintu masuk ke wilayah utara Indonesia,” ujar Presiden.

Lebih lanjut Kepala Negara juga meyakini bahwa pengembangan kawasan ekonomi khusus Bitung akan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran serta memperkecil ketimpangan yang terjadi di Sulawesi Utara.

“Saya yakin dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus Bitung akan mampu mendukung upaya menggerakkan roda ekonomi di Sulawesi Utara,” ungkapnya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga meminta para jajarannya untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di wilayah Sulawesi Utara guna menunjang pertumbuhan wisatawan mancanegara di sektor pariwisata.

“Pembangunan infrastruktur transportasi tersebut diharapkan dapat memperlancar pintu masuk bagi wisatawan manca negara, khususnya dari negara-negara di kawasan utara Indonesia seperti Filipina, Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok,” jelas Presiden.

Tak lupa, Presiden juga mendukung pengembangan potensi wisata bahari yang ada di Sulawesi Utara sebagai alternatif tempat wisata bagi para wisatawan, mengingat saat ini hanya Taman Laut Bunaken yang cukup terkenal di dunia internasional.

“Saya juga minta potensi wisata bahari di Sulawesi Utara dikembangkan lagi dan didukung oleh pemerintah pusat,” tuturnya.

Terakhir, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memikirkan penyelesaian terhadap segala sesuatu yang dianggap menghambat terwujudnya program prioritas nasional.

“Saya juga minta berbagai hambatan atau sumbatan-sumbatan dalam pelaksanaan program prioritas bisa segera diurai, diselesaikand, dan dicarikan solusi,” tutupnya mengakhiri arahan.

(srikandi/HumasKemensetneg)