Minta Fee? Kadis JP Tegas Katakan Tidak Benar, Begini Penjelasannya

MANADO– Oknum salah satu Kepala Dinas (Kadis) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) inisial (JP) diduga meminta fee dari kerjasama anggaran media kepada salah satu wartawan, akhirnya angkat bicara dan dengan tegas menyatakan tidak benar.

JP kepada sejumlah wartawan saat berada di salah satu tempat di Kawasan Megamas, Rabu (6/3/2019) malam mengklarifikasikan yang benar ternyata hanya meminjam uang untuk pembelian tiket staf-nya.

JP menceritakan awalnya pada Selasa 6 Maret 2019 tim Dinas yang di pimpin JP sedang berada di Bandara Melonguane hendak kembali ke Manado.

“Teman saya menyampaikan bahwa dananya sudah tidak cukup untuk membeli tiketnya dia. Saya bilang sebentar ibu cari pinjam dulu ke teman. Terlintas diingatan saya Pak S (salah satu wartawan-red) teman kami ini baru cair dana advetorial di kantor,”kata JP.

Setelah itu terjadilah komunikasi JP dengan S.”Saya menelpon beliau menyampaikan bahwa dana advetorialnya sudah cair sekalian saya meminjam untuk bantu satu tiket teman yang harganya waktu itu Rp 1.168.000. Nanti diganti di Manado. Maka dikirimlah oleh Pak S senilai Rp 1.700.000 langsung ke rekening teman yang tiketnya belum cukup itu,”kuncinya.

Sementara S yang hadir dalam pertemuan bersama teman wartawan lainnya mengungkapkan saat itu (Selasa 6 Maret-red), dirinya di hubungi Kadis JP.

“Tapi mungkin pengaruh siknal putus-putus karena Ibu berada di Melonguane. Saya bilang via WA (WhatsApp) saja,”tutur S.

Sementara, Gubernur Sulut Olly Dondokambey tegaskan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meminta-minta uang dengan mencatut nama gubernur akan diberikan sanksi.

Kepada sejumlah wartawan saat berada di Kantor Gubernur, Senin (3/3/2019) lalu menambahkan jika didapati langsung di non job kan atau dipecat. Ini isu masih berkembang makanya diingatkan dari awal.

“Saya hanya mengingatkan jangan sampai ada hal-hal seperti itu karena isu-isu ini berkembang terus. Jadi harus di clear-kan dari eselon 4, 3, 2 supaya tidak ada dusta diantara kita. Itu maksudnya,”jelas Olly.

Bukan hanya itu, gubernur menerangkan akan melakukan investigasi.”Kalau terbukti langsung di gergaji. Ini baru cerita, makanya kita ingatkan kalau sudah diketahui misalnya berapa orang berarti saya tidak akan bilang-bilang langsung non job tidak ada rotasi. Besok juga bisa bahkan hari libur pun akan dilakukan,”pungkasnya.

Sebelumnya, peringatan di hari yang sama bagi para ASN meminta minta uang bawa nama gubernur telah diingatkan juga Gubernur Olly saat memimpin Apel Kerja ASN lingkup Pemprov Sulut yang digelar di Auditorium Mapalus, Senin (3/3/2019).

(srikandi)