Legoh: Boraks Beredar, BPOM Kurang Pengawasan

MANADO-Fanny Legoh Sekretaris Komisi IV menyatakan, temuan bahan berbahaya jenis boraks di mie dan bakso sangat merugikan masyarakat Sulawesi Utara.

Fanny Legoh

Kepada wartawan, Legoh mengakui bahwa temuan boraks di mie dan bakso itu sangat membahayakan masyarakat. “Komisi IV akan turun ke pasar-pasar tradisional maupun swalayan yang ada di Kota Manado dan Minahasa,” ungkap Legoh.

Diakui Legoh, temuan bahan berbahaya di mie dan bakso oleh BPOM di Pasar Karombasan dan Bersehati, ini kecolongan dari instansi-instansi terkait.

” Yang saya tahu, pengunaan formalin maupun boraks di makanan sudah di larang dari 10 Tahun,”tegasnya.

Diakui anggota Fraksi PDIP ini, dengan adanya temuan boraks tersebut, BPOM harus lebih dintensifkan lagi terutama soal pengawasan harus rutin.

” Jangan mengawas satu bulan ini. Bulan depannya sudah tidak ada pengawasan. Ini dibuktikan dengan ada kecolangan-kecolongan yang harus di tutup oleh instansi-instansi terkait. Seperti temuan bahan berbahaya di mie dan bakso,”tambahnya.

Lanjut Legoh, bahan berbahaya seperti formalin biasa dapatnya dari apotek dan ini harus ada resep dari dokter.

” Apotek itu bisa menerbitkan kalau ada resep. Dan diperuntuhkan untuk kesehatan. Kalau sampai terjadi seperti ini berarti ada yang sengaja. Misalnya, ada membelinya dengan mengunakan resep kemudian menjualnya dengan bebas,”tambahnya.

Untuk kasus temuan bahan boraks di mie dan bakso, Fanny Legoh meminta BPOM jangan tinggal diam. Kasus ini harus diusut sampai ke akar-akarnya.

” Dampak dari boraks ini bisa saja terjadi 10 tahun depan ada yang terkena kanker atau gangguan pada janin,” tutupnya. (mom)