Lamban dan Habiskan Triliunan, Proyek Jalan Tol Manado-Bitung Terkatung

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Jemmy Riel Mantik

MANADO– Kinerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV sebagai penanggung jawab pembangunan jalan tol Manado-Bitung yang menelan biaya triliunan rupiah sangat lamban.

Bahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sempat kecewa dengan progress jalan tol Manado-Bitung saat melakukan sidak beberapa waktu lalu.

Diketahui Menteri PUPR sempat menginstruksikan agar kontraktor pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 km menambah peralatan dan tenaga kerja serta memaksimalkan pekerjaan pada lahan yang sudah bebas karena progres pembebasan lahan secara keseluruhan sudah mencapai 75,86 persen.

Menurutnya konstruksi ruas tol ini juga dapat selesai lebih cepat mengingat kondisi tanahnya tidak membutuhkan penanganan khusus seperti pada beberapa ruas tol di Trans Sumatera dan Trans Jawa.

“Manajemennya harus diperbaiki dan kontraktor juga harus menambah peralatan dan tenaga kerja serta mengoptimalkan pekerjaan pada lahan yang sudah bebas,”tegas Menteri Basuki.

Tol Manado-Bitung merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meningkatkan konektivitas sehingga akan menurunkan biaya logistik. Tol ini ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2019.

Kehadiran Tol Manado-Bitung yang menghubungkan Kota Manado ke Pelabuhan Internasional Bitung sudah sangat ditunggu masyarakat karena lalu lintas di jalan arteri nasional kerap terjadi kemacetan dan rawan kecelakaan lalu lintas.

Kemacetan mengakibatkan waktu tempuh meningkat tajam terutama pada jam sibuk. Bila beberapa tahun sebelumnya, waktu tempuh Manado – Bitung dan sebaliknya sekitar 45 menit, namun saat ini membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam.

“Kehadiran Tol Manado-Bitung meningkatkan kelancaran akses Pelabuhan Internasional Bitung sebagai salah satu pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur. Hal ini akan mempersingkat lalu lintas barang dan jasa yang sebelumnya harus melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Ini juga akan mendukung perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung,” kata Menteri Basuki saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Utara dimana salah satunya meninjau pembangunan Tol Manado-Bitung, Selasa (14/11/2017) lalu.

Terkait hal ini, Kepala BPJN XV Jemmy Riel Mantik mengaku masih optimis pelaksanaan pembangunan tol manado-bitung ini.

Hal tersebut disampaikan Mantik saat ditemui sejumlah wartawan di kantor Gubernur, Senin (4/12/2017).

“Kita masih tetap optimis, makanya kita pacu untuk benahi. Sudah mulai dikerjakan tapi hanya spot-spot karena masalah pembebasan lahan. Silahkan masuk dan dilihat sudah mulai dikerjakan,”kata Mantik.

Diketahui, ruas jalan tol Manado-Bitung adalah impian masyarakat Sulut karena akan menjadi satu-satunya jalan tol di Sulut. Tol Manado-Bitung juga akan menopang perekonomian daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.

Untuk tol Manado-Bitung, anggaran yang sudah dialokasikan tidak sedikit, disebut-sebut capai Rp 3 Triliun dari APBN plus pihak swasta yang kabarnya tembus Rp 5 Triliun, bahkan saat pembebasan lahan awal, sempat diambil dari APBD Provinsi. (tim)