Instruktur FASI: Kami Bawa Misi Keselamatan Penerbangan yang Dipantau Pusat

Dua Instruktur FASI, Bodhi Asoka Suprana dan Albuana Ilyas alias Aan (tengah) di Bandara Samratulangi saat akan kembali ke Jakarta usai melatih Paralayang Angkatan II di Manado

MANADO – Dua Instruktur FASI (Federasi Aerosport Seluruh Indonesia), Bodhi Asoka Suprana dan Albuana Ilyas alias Aan mengaku tidak bisa memaksakan belasan siswa yang mengikuti Pelatihan Paralayang Angkatan II digelar Dispora Manado untuk diberikan lisensi PL-1.

Alasannya, belum mencukupi minimum jam terbang yang menjadi syarat dalam aturan FASI. “Total penerbangan semua siswa baru 34 flight dari Gunung Tumpa. Ini karena cuaca kurang bersahabat,” kata Bodhi.

Menurut Bodhi, pihaknya sebagai pelatih yang di panggil ke Manado membawa misi keselamatan penerbangan yang di pantau dari pusat .

“Bila terjadi penyimpangan, akan terbit surat resmi dari FASI dan akan berakibat grounded (tidak boleh terbang) bahkan hingga pencabutan lisensi. Sayang kan, kita sudah punya skill terbang dan di grounded,” kata Bodhi.

Meski begitu, dari hasil evaluasi dan dan hasil work book, kedua Instruktur mengaku puas dengan siswa yang ikuti latihan angkatan II. “Jagalah keselamatan terbang,” timpal Aan.***

Penulis/Editor: antoreppy