Ibadah Agung Digelar PGPI, Ini Makna Hari Pentakosta Menurut Wawali Mor

Wawali Manado, Mor Bastiaan saat menghadiri Ibadah Agung memperingati Hari Raya Pentakosta atau Hari Pencurahan Roh Kudus Persekutuan yang dilaksanakan PGPI Sulut.

MANADO – Perayaan Pentakosta merupakan bagian yang penting dalam rangkaian karya penyelamatan Allah bagi umat manusia, namun terkadang perayaannya tidak sesemarak perayaan Paskah atau Natal.

Demikian dikatakan Wawali Manado, Mor Bastiaan dalam Ibadah Agung memperingati Hari Raya Pentakosta atau Hari Pencurahan Roh Kudus mewakili Wali Kota, GS Vicky Lumentut.

“Padahal makna yang terkandung dalam peristiwa Pentakosta sangat mendalam. Dimana, melalui peristiwa ini seluruh umat Tuhan dipersatukan dalam satu iman melalui curahan Roh Kudus,” tandasnya.

Ibadah Hari Raya Pentakosta itu dilaksanakan Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Sulut di ruang Serbaguna Kantor Walikota Manado, Selasa (13/6/2017) malam menghadirkan pembicara Pdt Benny Tatimu dari Jakarta.

Para ketua Sinode yang tergabung dalam PGPI Sulut, tokoh agama dan seluruh jemaat dalam komunitas PGPI Sulut hadir menyemarkan kegiatan rohani tersebut.

“Harapan kami dengan pelaksanaan ibadah agung ini, dapat menjadikan jemaat lebih dewasa dalam rohani, sehingga tidak mudah goyah atau terpengaruh oleh ajaran palsu yang menipu yang menolak Kristus,” ujar Wakil Ketua Panitia Pelaksana, Pdt Ronny Luwuk.

Wawali Mor berharap, melalui perayaan Hari Raya Pentakosta akan mengokohkan tekad dan komitmen melayani Tuhan dan sesama manusia.

“Perkenankan saya atas nama Pemerintah Kota Manado, atas nama pribadi dan keluarga dengan penuh kasih menyampaikan Selamat Hari Raya Pentakosta. Semoga hikmah ibadah perayaan ini akan semakin mengokohkan tekad dan komitmen kita dalam melayani Tuhan dan sesama kita, dalam medan pengabdian kita masing-masing,” kata Mor.

Dirinya mengajak umat Kristen di Kota Manado untuk bersatu meskipun dalam berbagai perbedaan, seperti perbedaan suku, kepribadian, bahasa, status sosial dan lainnya.

“Melalui semua itu, saya percaya akan terbangun sikap, niat dan komitmen kita bersama untuk mewujudkan Sulawesi Utara dan Kota Manado menjadi lebih baik,” pungkas Mor dalam Ibadah agung. (***)