Besok, 100 Telepon Satelit  Dikirim ke Palu Bantu Pencarian Korban Gempa-Tsunami  

Menkominfo Rudiantara
Menkominfo Rudiantara

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) segera mengirimkan telepon satelit ke Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Telepon satelit sangat dibutuhkan menunjang pencarian korban terutama yang selamat akibat gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah.

Rencananya 100 telepon satelit tiba di Palu besok (Senin 1/10/2018) setelah sebelumnya pada 29 September dikirim 30 telepon satelit.

“Tahap pertama sudah sebanyak 30 unit. Senin, 1 Oktober 2018 mudah-mudahan bisa masuk 100 telepon satelit lagi,” kata Menkominfo Rudiantara di Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 30 Oktober 2018.

Menurut Rudiantara, telepon satelit sangat mudah digunakan saat bencana alam. Jaringannya tidak akan terganggu karena tidak bergantung pada Base Transceiver Station (BTS).

Telepon satelit akan digunakan TNI, Polri, Basarnas, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam pencarian korban. Penggunaan telepon satelit memudahkan tim karena menggunakan sistem pengisian ulang daya.

Rudiantara menjelaskan penanganan bencana tak berhenti pada alat komunikasi. TNI juga mengirimkan 30 dokter spesialis tulang. Mereka ditugaskan mengobati korban selamat yang tertimpa reruntuhan bangunan.

Rudi menegaskan setiap pihak harus bersama-sama menanggulangi bencana. “Bencana yang ada di Palu dan Donggala tidak hanya bencana yang hanya dirasakan masyarakat sekitar, tapi bencana ini juga bencana masyarakat Indonesia,” tegas dia.

Sebelumnya Kemkominfo mengirim bantuan 30 unit telepon satelit ke Donggala, Sulawesi Tengah. Bantuan diberikan untuk membantu penanganan bencana pasca Donggala, Palu dan sekitarnya diguncang gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR) disusul tsunami setinggi 1,5 meter.

“Menteri Kominfo Rudiantara telah menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengirimkan telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya,” kata Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo RI Ferdinandus Setu.

Selain merusak bangunan, guncangan gempa juga membuat aliran listrik di Donggala dan sekitarnya lumpuh. Bahkan jaringan telekomunikasi ikut terputus.Total, 276 base transceiver station (BTS) atau menara telekomunikasi tidak bisa beroperasi. ***

Sumber: metronews