Berpeluang di Jual ke Serbia, Komisi II Dorong Pengembangan Produksi Gula Kelapa

Ketua Komisi II Cindy Wurangian bersama anggota Komisi II Ferdinand Mangumbahang, Raski Mokodompit saat di Serbia.

MANADO-Ternyata potensi Sulawesi Utara untuk mengembangkan produksi gula kelapa untuk dapat dijual ke serbia sangat terbuka.

Ketua Komisi II Cindy Wurangian bersama anggota Komisi II Ferdinand Mangumbahang, Raski Mokodompit saat di Serbia.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi II, Cindy Wurangian yang baru pulang menghadiri Pameran Pertanian Internasional di Beograd Serbia, bersama dua anggota Komisi II lainnya yaitu Raski Mokodompit dan Ferdinand Mangumbahang.

Dikatakan Wurangian, di Serbia gula kelapa sangat disukai. Karena dinilai lebih sehat.

Dengan hasil yang mereka dapat Serbia ini, Wurangian menyatakan, Komisi II yang membidangi dinas-dinas terkait, diantaranya Dinas Perdagangan, Perkebunan dan Dinas Koperasi, akan mempertanyakan hal ini ke Dinas terkait.

Tim Komisi II yang melaksanakan kunjungan kerja ke Serbia dalam rangka pameran pertanian internasional.

Diakui politisi Golkar dapil Minut-Bitung ini, yang menjadi problema selama ini soal SDA yang tersedia namun tidak didukung dengan pasar.

” Ini kesempatan baik, sudah ada pasar yang bersedia untuk membelinya dan tinggal bagaimana petani di Sulut dan terutama pemerintah daerah bisa memanfaatkan itu. Gula kelapa yang diekspor ke Serbia saat ini berasal dari Jawa, sementara Sulut tidak ada,” ungkap Wurangian.

Wurangian pun menyatakan, dari hasil kunjungan kerja ke Serbia mereka mendapatkan sejumlah pengalaman penting. Seperti di Serbia ada pabrik Super Mie dari Indonesia.

” Di pabrik super mie ini semua pekerjanya warga Serbia hanya posisi manager yang asli Indonesia. Ini adalah hasil perjanjian atau kesepakatan,” ujarnya. Sambil berharap dapat diterapkan
jika ada investor luar yang menanamkan modal atau berusaha di negara Indonesia atau khususnya daerah Sulut.

Untuk pertanian, Wurangian mengakui di Serbia lebih banyak mengunakan mesin sehingga hasilnya lebih cepat jika panen tiba.

” Hasil yang bisa kami petik dari kunjungan kerja di Serbia, adalah bagaimana dukungan dari Pemerintah terhadap home industri, mulai pelatihan, modal hingga pemasaran. Sehingga home industri disana maju dan masyarakat diberdayakan,”tambahnya.(mom)