Banyak Kejanggalan, Kinerja Timsel Bawaslu Sulut Disorot    

Peserta Calon Bawaslu Sulut saat mengikuti tes CAT

MANADO – Kinerja Tim Seleksi (Timsel) calon Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara, disorot sejumlah kalangan.

Proses perekrutan yang dilakukan Timsel diantaranya Delmus Ponari, Toar Palilingan, Joice Rares, Fitri Latif, dan Adrianto dinilai banyak terjadi kejanggalan.

Menurut Ketua Harian Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulut, Uten Moki, kejanggalan terjadi mulai terlihat saat tes Computer Asisted Test (CAT).

Ada sejumlah nama tidak masuk 20 besar karena nilai Passing Grade-nya di atas dari dua puluh besar, tapi oleh Timsel tetap diloloskan hingga enam besar.

“Ini kan aneh, masakkan mereka (peserta) yang tidak lolos ujian CAT tapi diluluskan Timsel, bahkan ada yang sampai masuk sampai enam besar. Ini sungguh luar biasa permainannya,” tegas Uten.

Sebaliknya, ada peserta yang lulus dengan Passing Grade-nya tinggi, tapi tidak diluluskan.

Indikasi kecurangan dicurigai sudah terjadi sejak berakhirnya test CAT. Hasil test sudah beredar di media massa padahal belum diumumkan secara resmi oleh Tim Seleksi. Bahkan kebocoran ini sering terjadi beberapa kali dan di media yang sama.

Diuraikan Uten, kecurigaan terjadi kongkalikong dalam proses seleksi ini saat Ketua Tim Seleksi, Delmus Ponari menjelaskan kepada semua peserta kalau hasil ujian CAT akan langsung diumumkan saat itu juga.

Kenyataanya justru diurungkan Timsel. Dengan tidak jadi diumumkan ketika itu membuat sejumlah peserta mencurigai keakurasian dari hasil tes CAT saat itu.

“Kami curiga seleksi ini terjadi kongkalingkong. Sebab, ada yang tidak masuk 20 besar saat ujian CAT, tiba-tiba diluluskan hingga 6 besar,” paparnya. (anto/*)