Akan Diarak dari Gereja Sentrum, Ini Cerita Kue Tamo di Pesta Adat Tulude 2019 Nanti

Foto bersama panitia bersama pejabat Pemkot Manado dan Dinas Pariwisata usai rapat koordinasi pelaksanaan Pesta Adat Tulude 2019.
Foto bersama panitia bersama pejabat Pemkot Manado dan Dinas Pariwisata usai rapat koordinasi pelaksanaan Pesta Adat Tulude 2019.

MANADO – Pihak panitia Pesta Adat Tulude telah menggagas menarik iven adat suku Sangihe tahun 2019. Ini dikatakan langsung Ketua Ikatan Kekeluargaan Indonesia Sangihe, Sitaro dan Talaud (IKISST), Prof. DR. Orbanus Naharia.

Seperti Kue Tamo, yang merupakan dan tari-tarian adat akan dimulai dari Gereja SMIM Sentrum Manado hingga ke lokasi perayasan Pesta Adat Tulude, Lapangan Sparta Tikala.

Kue Tamo merupakan warisan dari leluhur yang sangat dihargai dan dijunjung tinggi masyarakat Sangihe secara turun termurun. Kue Tamo diibaratkan sebagai batang pohon besar tinggi dan agung menjadi tempat berteduh. Akar, kulit dan daunnya sebagai obat penawar dan segala jenis penyakit.

“Jadi prosesi kue adat Tamo serta tarian-tarian adat akan dimulai dari Gereja GMIM Sentrum Manado berjalan sampai di lapangan Sparta Tikala,” kata Ketua IKISST, Prof. DR Orbanus Naharia, M.Si.

Kue Tamo ini dibuat masyarakat yang diramu dari hasil tanaman, simbol berkat Tuhan Yang Maha Esa dan harus disyukuri. Kue ini tidak bisa terpisahkan dari upacara adat Tulude. Sebab Tamo harus dinikmati seluruh masyarakat yang hadir dalam upacara adat.

Sekda Kota Manado, Micler Lakat memebenarkan pesta adat Tulude suku Sangihe tahun ini dikemas menarik untuk. Tujuannya untuk mrndatangkan turis yang berkunjung di Kota Manado.

“Sebab prosesi penyajian Kue Tamo ini punya daya tarik sendiri. Ini akan mengundang daya tarik turis kalau kita di Manado ini sarat dengan budaya yang saling menghormati,” jelas Micler.

Sementara Ketu Panitia Pesta Adat Tulude 2019, Max Tatahede menyatakan, makna prosesi adat Tulude ini untuk mengucap syukur atas penyertaan Tuhan di tahun sebelumnya.

“Selain prosesi pengucapan syukur kepada Tuhan atas tahun 2018 yang telah kita lewati, juga meminta pertolongan Tuhan agar kita bisa menapaki tahun yang baru 2019. Ini juga sekaligus menolak hal-hal buruk dari Kota Manado,” pungkas Tatahede yang juga menjabat Kepala BPBD Kota Manado. ***

Penulis: antoreppy