6.051 Hewan Tervaksin, Distan Mitra Terus Realisasikan Program Vaksin Rabies

Program vaksin rabies terus di lakukan Distan Mitra untuk mengantisipasi virus rabies tidak menyebar.
Program vaksin rabies terus di lakukan Distan Mitra untuk mengantisipasi virus rabies tidak menyebar.

RATAHAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Dinas Pertanian (Distan), terus melakukan program vaksinasi rabies pada hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing.

Dikatakan Kepala Dinas Pertanian Ir Elly Sangian ME, melalui Kabid Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Mitra Donald Lumingkewas, saat ini realisasi pelaksanaan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan sudah sekitar 55 persen.

“Saat ini kita sementara lakukan vaksin rabies di beberapa kecamatan, diantaranya Kecamatan Ratatotok, Touluaan Selatan, dan Tombatu Utara. Realisasi vaksin rabies juga sudah berjalan sekitar 55 persen,” ungkap Lumingkewas, Selasa (5/6/2018).

Lanjut dikatakannya, pada tahun 2018 ini, pihaknya mendapatkan pengadaan vaksin rabies sekira 11.000 yang berasal dari APBD 2018.

“Dari 11.000 dosis tersebut, sudah sekitar 6.051 vaksin rabies yang digunakan untuk hewan peliharaan yang meliputi anjing dan kucing, serta kera,” ujarnya.

Menurutnya, pengadaan vaksin sejauh ini berjalan dengan baik, namun dirinya tidak memungkiri bahwa masih ada hambatan dan kendala yang ditemui dilapangan karena salah persepsi tentang pemberian vaksin rabies pada hewan peliharaan masyarakat.

“Memang masih cukup banyak yang salah persepsi. Ada beberapa yang takut hewan peliharaannya divaksin karena akan menyebabkan hewan peliharaannya, seperti anjing, timbul luka-luka,” katanya.

Terkait hal ini, Dokter Hewan (Drh) Titin Tambing mengatakan bahwa pemberian vaksin tidak ada hubungannya atau tidak menyebabkan anjing timbul luka (Kado). Dikatakannya, faktor utama penyebab anjing penuh luka karena makanan yang diberikan.

“Ini pemikiran yang salah. Jadi tidak benar kalau vaksin menyebabkan anjing berluka. Yang ada justru karena makanan yang diberikan,” terangnya.

Lanjut dikatakannya, daya tahan tubuh anjing berbeda untuk setiap jenisnya sehingga makanan yang tidak sesuai untuk kebutuhan anjing bakal membuat anjing yang daya tahannya kurang baik mengalami alergi dan akhirnya menyebabkan luka ditubuh anjing tersebut.

“Hewan anjing sebenarnya miliki makanan khusus dan kalau hanya diberi makanan sisa atau yang tak sesuai kebutuhan bisa menyebabkan anjing berluka. Yang pasti kalau anjing dipelihara dan diberi makan dengan baik sesuai gizinya, pasti tidak akan berluka dan aman untuk divaksin,” tuturnya.

Ia juga menambahkan, jika ada anjing yang sudah terdpat luka, maka hal tersebut menularkan ke anjing lain jika anjing tersebut bersentuhan. (fensen)